Total Pageviews

Berita

[Antre daging kurban di Masjid Istiqlal] Antre daging kurban di Masjid Istiqlal

Pembagian daging hewan kurban di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, sempat ricuh. Pembagian 5.000 kupon daging itu memang sudah ditunggu ribuan orang.

Pengelola Masjid Istiqlal sudah membuka lima loket antrean di tiga pintu utama, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Kamis 18 November 2010. Warga sudah mulai antre semenjak pukul 05.00 WIB.

Mereka masuk lewat pintu utama. Di dalam area kompleks Masjid Istiqlal, warga mengantre untuk mendapatkan kupon. Karena padatnya antrean, beberapa warga sempat khawatir tidak mendapatkan jatah hewan kurban.

Sempat terjadi suasana tegang. Warga saling dorong. Pembatas antrean di sebelah kanan dan kiri terhempas akibat dorongan massa. Panitia pun menenangkan dengan mengumandangkan takbir "Allah Akbar," berulang-ulang. Panitia kemudian menenangkan warga dan meyakinkan bahwa daging kurban masih sangat banyak.

Antrean terus bertambah dan mulai bertumpuk di depan pagar masjid. Petugas mulai mencairkan antrean dengan membuat barisan baru. Suasana sedikit terkendali. Dalam pembagian daging kurban ini, terlihat sekitar 50 personel polisi huru-hara berjaga-jaga.

Sistem pembagian kurban di Istiqlal ini seperti cara Pemilu. Setelah mendapatkan kupon, panitia akan menandai tangan warga dengan tinta, dan kemudian langsung mendapatkan daging kurbannya. Jika sudah mendapatkan daging kurban, masyarakat diminta untuk langsung meninggalkan kawasan Masjid Istiqlal. Ini untuk menghindari warga yang dua kali mendapat jatah daging.

Panitia menyembelih 17 ekor sapi dan 318 ekor kambing. Satu ekor sapi kurban merupakan Hewan kurban itu adalah sumbangan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jumlah ini menurun dibanding tahun lalu, dengan 24 ekor sapi dan 318 ekor kambing.

Merapi Ingatkan Manusia Agar Cinta Alam

Meletusnya Gunung Merapi membawa hikmah tersendiri. Salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia itu mengingatkan manusia agar cinta alam.

Mulai dengan sekolah dan terus dilanjutkan dengan perguruan tinggi dan seterusnya agar mendapatkan ilmu dan ijazah untuk mendapatkan sesuatu yang di cita-citakan tentunya.Baik mengenyam pendidikan, usaha atau dagang dan lainnya pasti selalu berpijak pada alam yaitu bumi tercinta ini. Tetapi setelah sekolah tinggi, usaha kita sukses, berpolitik lancar, apa yang bumi ini terima?? yang alam terima adalah pengrusakan-pengrusakan yang terus menerus tiada henti, penebangan hutan, membuang limbah pabrik tanpa pengolahan dan filter, pembangunan dilahan serapan air, pembakaran hutan, pemakaian gas yang berlebihan dan masih banyak lagi. Semua itu sangat identik dengan kekuasaan pemerintahan negara ini dan tentu di dalam pemerintahan tersebut terdapat manusia-manusia yang seharusnya berpihak kepada bumi ini, yang telah menjadikannya pijakan mulai dari kecil hingga menjadi besar dan mereka tidak sadar  bahwa suatu saat semua yang hidup pasti kembali kepada bumi. Jadi kapan lagi kita akan mencintai alam ini sebelum alam ini benar-benar marah dan mengobrak abrikan semua yang berpijak diatasnya.